Minggu, 17 Oktober 2010

Note's About ...

Dia,, senyum hangat menyambutnya saat pertama kali berkenalan dengannya, tak pernah terpikir suatu saat akan sangat mengagumi dan menyayanginya,, dekat, semakin dekat ku dengannya, mengenalnya lebih dekat seperti ada suatu perasaan yang tumbuh pada diriku, entah kapan aku mulai menyukainya..

Dia,, seorang yang terbuka, yang sangat ceria, canda tawa tak pernah lepas dari wajahnya, walau dalam keadaan sedih sekalipun, pesonanya tak pernah pudar dari parasnya, mungkin itu yang membuatku tidak bisa melupakan bayang dirinya dalam..

Dia,, seorang yang tegar dalam menghadapi setiap masalah, kisahnya membuatku tersadar akan arti penting hidup ini, tidak pernah mengeluh, selalu melakukan yang terbaik demi apa yang di inginkannya..

Dia,, mungkin hanya Dia, kuyakin hanya Dia yang sampai kapan pun akan ada dalam pikiran ku, ku sangat bahagia bisa mengenal diri nya, walaupun ku tak mungkin bersama nya..

Untuk Dia,,
I hope you get what you want ..

Jumat, 08 Oktober 2010

Andai Gw Jadi Presiden, Koperasi Indonesia akan bangkit kembali,,,


Dulu waktu masih kecil ketika ditanya mau jadi apa, aku jawab dengan tegas mau jadi Presiden. Secara jadi Presiden itu kan enak banget, pikirku waktu itu. Mau kemanapun dikawal ketat oleh Paspampres dan pasukan pengawal lainnya. Terus jika melewati lampu merah pun bisa jalan terus alias bebas hambatan. Di samping itu tiap hari dikelilingi oleh menteri-menteri dan bisa menikmati istana negara yang begitu megah. Dan tiada hari tanpa muncul di media masa maupun televisi. Soal kesejahteraan, kesehatan, dsb sudah tidak perlu ditanya lagi, dengan kata lain sudah pasti dijamin OK.

Akan tetapi bagaimana jika saya menjadi presiden dan apakah yang akan saya lakukan untuk memajukan koperasi Indonesia ini? Koperasi di Indonesia belumlah terlihat maju dan ini dapat dilihat dari jumlah anggota koperasi yang tidak bisa dikatakan banyak. Mungkin kurang minatnya masyarakat Indonesia akan adanya koperasi ini. Koperasi mempunyai landasan yaitu berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berasaskan kekeluargaan.

Koperasi menurut UUD 1945 psal 33 ayat 1 merupakan usaha kekeluargaan dengan tujuan mensejahterakan anggotanya. Berarti koperasi bukanlah badan usaha demi mencari keuntungan semata akan tetapi bertujuan untuk mensejahterkan anggotanya. Anggota koperasi bukanlah sebagai anggota saja akan tetapi juga sebagai pemilik dari koperasi itu sendiri. Setiap anggota koperasi memiliki hak suara yang sama dalam mengambil setiap keputusan koperasi.

Fungsi Koperasi antara lain:

1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.

2.Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.

3.Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko-gurunya.

4.Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional, yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

5.Mengembangkan kreativitas dan membangun jiwa berorganisasi bagi para pelajar bangsa.

Jika saya menjadi presiden di Indonesia maka saya akan memajukan koperasi di Indonesia dengan cara memperbanyak jumlah koperasi dan terutama dalam pengembangan teknologi dan sumber daya manusia. Perhatian terhadap pengembangan kedua faktor tersebut harus lebih besar daripada terhadap penyaluran dana. Pelatihan SDM di dalam koperasi tidak hanya menyangkut bagaimana menjalankan sebuah koperasi yang baik, tetapi juga dalam pemahaman mengenai peluang pasar, teknik produksi, pengawasan kualitas (seperti bagaimana mendapatkan ISO), meningkatkan efisiensi, dll misalnya.

Saya juga akan menyediakan dana yang lebih banyak pada APBN untuk memajukan koperasi Indonesia. Untuk kebangkitan koperasi ini, ada dua hal yang harus dilakukan. Pertama,perubahan paradigma koperasi dari usaha kecil, marginal, dan terpinggirkan menjadi koperasi sebagaientity businessyang bermuatan sosial. Kedua, setiap koperasi harus mempunyai doktrin koperasi yaitu ideologi koperasi.Koperasi sebagai entitas usaha ekonomi rakyat untuk mencapai kedaulatan rakyat di bidang ekonomi sehingga koperasi akan menjadi centre of gravity(sentral gravita) atau jantung kekuatan dari ekonomi nasional yang berpangkal pada kedaulatan ekonomi rakyat. Dengan meningkatkan kekuatan koperasi melalui aliansi koperasi diharapkan dapat menjadi patner bagi kekuatan ekonomi yang lebih besar. Beberapa industri kecil yang tergabung dalam koperasi jika dipersatukan akan menjadi kekuatan untuk menunjang industri yang besar dan maju.

Menurut saya Koperasi memiliki peluang seiring dengan krisis yang terjadi di Indonesia dan Asia pada umumnya. Kegagalan industri besar untuk menghasilkan pembangunan yang berkelanjutan, memberikan peluang bagi koperasi untuk menyatakan dirinya sebagai fundamental perekonomian.

Untuk menggapai peluang itu dan menempatkan kembali koperasi sebagai “soko guru” diperlukan perubahan radikal (mengubah dari akar masalah) dan komprehensif. Yang harus dibenahi Jika saya memang benar menjadi Presiden dengan segera adalah pertama, reorientasi dan reorganisasi koperasi. Koperasi diorientasi dan diorganisasikan sebagai bangun perusahaan yang profesional. Koperasi harus berdiri tegak sebagai bengun perusahaan yang mandiri dan efisien. Kedua, reaktualisasi peranan pemerintah, seperti disebutkan pada uraian sebelumnya. Koperasi jangan lagi dieksploitasi menjadi jargon politik kepentingan. Ketiga, pembenahan sestem ekonomi Indonesia sehingga kembali pada cita-cita didirikannya negara Republik Indonesia. Sistem, praktik dan peraturan-peraturan yang berjiwa kapitalistik-liberal-perkoncoan, harus segera diganti dan di-Pasal 33-kan, sehingga memberikan keleluasaan bagi koperasi dan unit usaha ekonomi rakyat lainnya dapat berkembang dan tidak ditindas oleh unit usaha yang besar dan kuat.

Dan Perlu di Ingat keberhasilan pengembangan koperasi bukan hanya terletak di tangan pemerintah saja ataupun di tangan masyarakat sebagai pengelola dan pengurus saja, melainkan yang terutama adalah adanya kerjasama antara pemerintah sebagai Pembina dan pelindung dengan masyarakat sebagai pengurus dan pengelolanya. Tanpa adanya kerjasama yang baik, perkembangan gerakan koperasi dalam usahanaya untuk berperan aktif dalam perekonomian nasional hanya akan berwujud angan-angan belaka.


Selasa, 05 Oktober 2010

Pilih Oli Yang Baik Untuk Motor Anda!!


Pelumas adalah bahan penting bagi kendaraan bermotor. Memilih dan menggunakan pelumas yang baik dan benar untuk kendaraan bermotor anda, merupakan langkah tepat untuk merawat mesin dan peralatan kendaraan agar tidak cepat rusak dan mencegah pemborosan. Umum beranggapan bahwa fungsi utama oli hanyalah sebagai pelumas mesin. Padahal oli memiliki fungsi lain yang tak kalah penting, yakni antara lain sebagai; Pendingin, Pelindung dari Karat, Pembersih dan Penutup Celah pada Dinding Mesin. Semua Fungsi tersebut adalah sangat erat berkaitan; sebagai Pelumas, Oli akan membuat gesekan antar komponen di dalam mesin bergerak lebih halus, sehingga memudahkan mesin untuk mencapai suhu kerja yang ideal. Selain itu Oli juga bertindak sebagai fluida yang memindahkan panas ruang bakar yang mencapai 1000-1600 derajat Celcius ke bagian lain mesin yang lebih dingin. Dengan tingkat kekentalan yang disesuaikan dengan kapasitas volume maupun kebutuhan mesin. Maka semakin kental oli, tingkat kebocoran akan semakin kecil, namun disisi lain mengakibatkan bertambahnya beban kerja bagi pompa oli.

Oleh sebab itu, peruntukkan bagi mesin kendaraan Baru (dan/atau relatif Baru berumur dibawah 3 tahun) direkomendasikan untuk menggunakan oli dengan tingkat kekentalan minimum SAE10W. Sebab seluruh komponen mesin baru (dengan teknologi terakhir) memiliki lubang atau celah dinding yang sangat kecil, sehingga akan sulit dimasuki oleh oli yang memiliki kekentalan tinggi. Selain itu kandungan aditif dalam oli, akan membuat lapisan film pada dinding silinder guna melindungi mesin pada saat start. Sekaligus mencegah timbulnya karat, sekalipun kendaraan tidak dipergunakan dalam waktu yang lama. Disamping itu pula kandungan aditif deterjen dalam pelumas berfungsi sebagai pelarut kotoran hasil sisa pembakaran agar terbuang saat pergantian oli.
SPESIFIKASI OLI
Semakin banyaknya pilihan oli saat ini, tidak semestinya membuat bingung.Ada beberapa hal yang mungkin bisa dijadikan Acuan; antara lain, kenali karakter kendaraan anda (spesifikasi mesin serta lingkungan dimana mayoritas anda berkendara (suhu, kelembaban udara, debu, dsbnya.). Tingkat kekentalan oli yang juga disebut “VISKOSITY-GRADE” adalah ukuran kekentalan dan kemampuan pelumas untuk mengalir pada temperatur tertentu menjadi prioritas terpenting dalam memilih Oli. Kode pengenal Oli adalah berupa huruf SAE yang merupakan singkatan dari Society of Automotive Engineers. Selanjutnya angka yang mengikuti dibelakangnya, menunjukkan tingkat kekentalan oli tersebut. SAE 40 atau SAE 15W-50, semakin besar angka yang mengikuti Kode oli menandakan semakin kentalnya oli tersebut. Sedangkan huruf W yang terdapat dibelakang angka awal, merupakan singkatan dari Winter. SAE 15W-50, berarti oli tersebut memiliki tingkat kekentalan SAE 10 untuk kondisi suhu dingin dan SAE 50 pada kondisi suhu panas. Dengan kondisi seperti ini, oli akan memberikan perlindungan optimal saat mesin start pada kondisi ekstrim sekalipun. Sementara itu dalam kondisi panas normal, idealnya oli akan bekerja pada kisaran angka kekentalan 40-50 menurut standar SAE.
Mutu dari oli sendiri ditunjukkan oleh kode API (American Petroleum Institute) dengan diikuti oleh tingkatan huruf dibelakangnya. API: SL, kode S (Spark) menandakan pelumas mesin untuk bensin. Kode huruf kedua mununjukkan nilai mutu oli, semakin mendekati huruf Z mutu oli semakin baik dalam melapisi komponen dengan lapisan film dan semakin sesuai dengan kebutuhan mesin modern. § SF/SG/SH – untuk jenis mesin kendaraan produksi (1980-1996) § SJ – untuk jenis mesin kendaraan produksi (1996 – 2001) § SL – untuk jenis mesin kendaraan produksi (2001 – 2004). Perhatikan peruntukan pelumas, apakah digunaan untuk pelumas mesin bensin, atau diesel (2 tak atau 4 tak), peralatan industri, dan sebagainya. Untuk memilih kualitas pelumas yang cocok, kita dapat mengacu pada API Service (American Petroleum Institute), JASO (Japan Automotive Standard Association), ACEA (Association Des Constructeurs Europeens d’ Automobiles), DIN (Deutsche Industrie Norm), dan lain-lain yaitu acuan untuk kerja (performance) pelumas berdasarkan standar yang dikeluarkan oleh lembaga independen industri pelumas international.
Semua oli baik mineral maupun synthetic sama-sama ada standar APInya. Oli mineral biasanya dibuat dari hasil penyulingan sedangkan oli synthetic dari hasil campuran kimia. Bahan oli synthectic biasanya PAO (PolyAlphaOlefin). Jadi oli Mineral API SL kualitasnya tidak sama dengan oli Synthetic API SL. Oli synthetic biasanya disarankan untuk mesin2 berteknologi terbaru (turbo, supercharger, dohc, dsbnya) juga yang membutuhkan pelumasan yang lebih baik (racing) dimana celah antar part/logam lebih kecil/sempit/presisi dimana hanya oli synthetic yang bisa melapisi dan mengalir sempurna. Oli synthetic tidak disarankan untuk mesin yang berteknologi lama dimana celah antar part biasanya sangat besar/renggang sehingga bila menggunakan oli synthetic biasanya menjadi lebih boros karena oli ikut masuk keruang pembakaran dan ikut terbakar sehingga oli cepat habis dan knalpot agak ngebul.

Berikut beberapa keunggulan oli synthetic dibandingkan oli mineral :
§ Lebih stabil pada temperatur tinggi
§ Mengontrol/Mencegah terjadinya endapan karbon pada mesin
§ Sirkulasi lebih lancar pada waktu start pagi hari/cuaca dingin
§ Melumasi dan melapisi metal lebih baik dan mencegah terjadi gesekan antar
logam yang berakibat kerusakan mesin
§ Tahan terhadapan perubahan/oksidasi sehingga lebih tahan lama sehingga
lebih ekonomis dan efisien
§ Mengurangi terjadinya gesekan, meningkatkan tenaga dan mesin lebih dingin
§ Mengandung detergen yang lebih baik untuk membersihkan mesin dari kerak
Jadi untuk mesin yang diproduksi tahun 2001 keatas disarankan sudah menggunakan oli yang bertipe synthetic baik semi synthetic (campuran dengan mineral oil) atau fully-synthetic.
Note: Kalau untuk pemakaian sehari-hari cukup yang semi synthetic.
Oli untuk motor sampai saat ini belum dapat informasinya yang sudah API SL. Oli motor synthetic hampir semuanya baru SJ, kalo mineral mungkin baru SG/SH.
Mineral Oil :
§ Sprinta 2000 : SAE 20W-50, API SG
§ Evalube 4T : SAE 20W-50, API SF
§ Mesran Super : SAE 20W-50, API SG
§ Enduro 4T : SAE 20W-50, API SG
§ Penzoil Motorcycle 4T : SAE 20W-50, API SF
Oli yang bagus (biasanya synthetic) mampu memberikan lapisan film tipis yang pada komponen metal yang bergerak yang mana berguna untuk mengurangi gesekan komponen metal sehingga suara mesin jadi lebih halus dan tarikan lebih mantap. Pada intinya milih oli hampir sama dengan milih bini (cocok2an) tapi ada garis besarnya yang bisa di-ikuti :
§ Disarankan jangan menggunakan oli untuk mobil ke motor anda sebab ada bahan di-oli mobil yang harus dikurangi bahkan dihilangkan tetapi di motor harus agak banyak untuk meredam gesekan karena putaran mesin motor lebih tinggi dan lebih berat kerjanya.
§ Motor tahun 2001 keatas disarankan menggunakan Oli API SG keatas misal API SH/SJ atau SL. SAE bisa 20w50 atau 10w40. Usahakan yang Semi Sintetik karena lebih licin sehingga bisa masuk kecelah2 metal mesin yang sempit dan tahan oksidasi sehingga kualitas oli tidak gampang rusak dan mesin jadi lebih bersih dan tentunya tarikan jadi lebih mantap. Disarankan juga untuk menggunakan Pelumas yang memiliki dan mencantumkan Nomor Pelumas Terdaftar Untuk melindungi kepentingan masyarakat atas mutu pelumas yang beredar di dalam negeri pelumas sesuai dengan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 1693.K/34/MEM/2001 tanggal 22 Juni 2002. Pelumas yang memiliki NPT adalah pelumas yang telah memenuhi persyaratan administratif dan teknis serta lulus uji laboraturium terakreditasi yang ditunjuk oleh Direktorat Jenderal MIGAS. NPT dapat diidentifikasikan dengan 12 digit huruf dan angka Contoh : DEPTAMBEN RI NPT : AB25E4110199 atau DESDM RI NPT : AC66E1054104.
MITOS
Minimnya pengetahuan tentang perkembangan teknologi pelumas, menyebabkan timbulnya banyak mitos di masyarakat. Sebagai contoh, saat mengganti oli mesin … oli bekas berwarna hitam … sering dianggap oli berkualitas buruk. Padahal justru sebaliknya, perubahan warna oli menandakan bahwa oli telah bekerja dengan baik sebagai pelarut kotoran. Selanjutnya kotoran akan terbawa keluar pada saat pergantian oli dilakukan, karenanya dinding mesin akan terbebas dari kerak.
Dilain pihak, apabila perubahan warna tersebut terjadi dalam kurun waktu yang sangat dekat (terhitung sejak saat pergantian pertama), itu menandakan kemungkinan adanya kerusakan komponen didalam mesin sehingga oli cepat teroksidasi.
Kita jangan bingung2, pake aja oli yang bagus (mungkin harus 2-4 kali coba baru dapet, kayak pacaran aja kalau cocok jadi bini). Kalau dilihat dibuku petunjuk motor hampir tidak disebutkan merk oli dan yang disebutkan hanya API SG 20w50 atau yang lebih baik. Jadi kalau anda pakai oli yang lebih baik kenapa takut garansi batal?
Coba tanya ke staff AHASS hal ini, apa jawaban mereka? Untuk mencoba oli baru bisa ikuti prosedur berikut :
§ Sebelum ganti oli, coba bersihkan saluran bahan bakar dan kerak yang mungkin ada di mesin. Tidak usah bingung, bisa pakai carburator cleaner yang dituang ke tangki misal merk STP. Lakukan tiga hari sebelum ganti oli dan motor dipakai seperti biasa dan kalau bisa kecepatan agak tinggi, ini untuk membersihkan saluran bahan bakar dan endapan karbon.
§ Ganti oli dengan oli baru yang sesuai (jangan lupa ada JASO MA) termasuk filter olinya. Lakukan penggantian oli pada kondisi mesin panas agar oli lama keluar semua.
§ Coba deh pakai selama seminggu ada perubahan yang enak gak? kalau nggak berarti olinya tidak cocok. Perubahannya : – Suara mesin jadi lebih halus, tarikan lebih ringan, tenaga lebih mantap.
Oli merk apapun kalau sudah mendapat sertifikasi API (SG/SH/SJ/SL) dan JASO MA berarti oli itu sudah memenuhi standar baku yang cukup bagus dan memenuhi semua unsur yang diperlukan oleh mesin. Masalahnya banyak oli di Indonesia tidak ada ada sertifikasi tersebut. Coba lihat kemasan oli anda, kalau tidak ada sertifikasi tersebut apakah anda rela mesin anda menderita sengsara dan akhirnya turun mesin bahkan ganti mesin?
Berikut contoh Jenis-jenis Oli yang umum dipakai dan peredarannya mudah didapat di bengkel-bengkel resmi penyalur oli:
Oli Repsol:
§ Repsol Moto Racing 4T 10W50 Semi Synthetic Oil
Sertifikasi: API SJ; JASO MA
§ Repsol Moto 4T 15W50 Mineral Oil
§ Repsol Moto Sintético 4T 10W40 Semi Synthetic Oil
Sertifikasi: API SG; JASO MA; Honda Specs.
Oli Shell 4T:
§ Shell Advance S4 SAE 10W-40, 15W-40, 20W-40, 20W-50, SAE 40 Mineral oil
Sertifikasi:
API SF; belum JASO MA menurut Shell Singapore
()
API SL; JASO MA menurut Shell USA
()
§ Shell Advance SX4 SAE 10W-40, 15W-40, 15W-50 20W-50 Mineral oil
§ Shell Advance VSX4 SAE 10W-40, 15W-50, 20W-40 Semi Synthetic oil
Sertifikasi: API SL – JASO MA
§ Shell Advance Ultra 4 SAE 10W-40, 15W-50 Synthetic oil
Sertifikasi:
API SG menurut Shell Singapore
API SL – JASO MA menurut Shell USA
Rasanya untuk produk oli import musti cek kemasannya sebab walaupun kemasannya sama tapi sertifikasi beda. Jadi yang disana beli 35.000 kok disini murah cuman 25.000 ternyata beda sertifikasi. Waspadalah…!
Oli Top1 :
§ SMO-MC SAE 20W-50 Semi Synthetic
Sertifikasi: API..??
§ EVOLUTION SAE 15W-50 Synthetic
Sertifikasi: API SL

Oli Esso ada 4 tipe :
§ Esso 4T 20W-40, 20W-50 (recommended for engine <50cc)>
Sertifikasi: API SF – JASO MA
§ Esso 4T Power 10W-40, 15W-40, 15W-50, 20W-50 Mineral Oil
Setifikasi: API SG – JASO MA
§ Esso 4T Pace 10W-40 Semi Synthetic Oil
Setifikasi: API SJ – JASO MA
§ Esso 4T Gold 10W-40, 15W-50 and 20W-50 Synthetic Oil
Setifikasi: API SJ, SH (15W-50) – JASO MA
Caltex:
§ Caltex Revtex Fully Synthetic 4T SAE 10W40,
§ Caltex Revtex Semi-Synthetic 4T SAE 20W50,
§ Caltex Revtex Super 4T SAE 10W40, 20W40, 20W50,
Sertifikasi: API SG, JASO MA
§ Caltex Revtex Plus 4T SAE 25W-40,
§ Caltex Revtex 4T SAE 40,
Sertifikasi: API SF, JASO MA
Mobil 1:
§ Mobil Super 4T SAE 15W-50,
Seritifikasi: API SG, JASO MA
§ Mobil Extra 4T SAE 10W-40
§ Mobil Racing 4T SAE 15W-50
Sertifikasi: API SJ, JASO MA
OLI AGIP :
§ AGIP Super 4T MINERAL 15W-50
§ AGIP TEC 4T SEMI-SINT. 15W-50
§ AGIP Racing 4T SINT. 20W-50
§ Sertifikasi: API SJ

OLI MOTUL :
§ MOTUL 3000 4T MINERAL 20W-50
§ MOTUL 5100 Ester SEMI-SINT. 15W-50
§ MOTUL 300V competition SINT. 15W-50
Sertifikasi: API SG – JASO MA
Ternyata oli mineral gak cocok untuk motor baru, so yang pakai repsol moto 15W50 siap2 ganti aja Jangan Keliru Memilih Oli Mesin MINYAK pelumas atau oli tidak akan terpisahkan dengan mesin kendaraan bermotor. Tanpa oli, mesin rontok. Bila oli berkurang, komponen akan cepat aus akibat gesekan antara kedua permukaan komponen. Karena itu, kelangsungan hidup mesin amat dipengaruhi oleh oli. Makin besar kerja mesin, makin penting peran oli. Hal serupa juga terjadi pada sepeda motor, terutama di kota-kota besar, dimana lalu-lintas cenderung macet, ruwet, dan suhu kian panas. Mengingat penting dan peranannya, oli menjadi ladang bisnis menggiurkan paling tidak tiap 2.000 km sampai 5.000 km– oli harus diganti. Berbagai merek dan jenis oli pun bermunculan di pasaran. Mulai dari oli biasa (konvensional) yang disebut pelumas mineral, sampai oli sintetis dan semi sintetis.
Perbedaan ketiga jenis oli ini, bisa dilihat dari komponen dan unsur di dalamnya. Pelumas konvensional, umumnya terdiri atas 90% minyak dasar (crude oil), hasil penyulingan minyak bumi, ditambah 10% campuran bahan kimia aditif guna meningkatkan kinerjanya. Bahan kimia yang dipakai sebagai campuran biasanya detergen (pembersih), antioksidasi dan Index Viscosity Imorover (campuran peningkat kekentalan). Penggabungan unsur-unsur itu membentuk oli yang mampu melumasi mesin. Pelumas sintetis, sebagian besar atau seluruhnya terdiri atas bahan-bahan aditif. Jumlahnya menentukan jenis oli sintetisnya. Oli sintetis penuh (full synthetic oil) mengandung 100% bahan aditif, yaitu minyak dasar bahan kimia yang bukan dihasilkan dari penyulingan minyak bumi. Sedangkan oli semi sintetis pelumas yang dibuat dengan menggunakan minyak dasar bahan kimia dicampur minyak mineral.
Mengingat proses pengolahannya tidak lagi mengandalkan minyak dasar, bahan kimia yang banyak diaplikasi sebagai pengganti antara lain ester asam berbasa dua, ester organo fosfat, ester-silikat, glicol-polialkilena,silikon, klorida sert fluor hidrokarbon. Mengingat bahannya masih alami, oli mineral amat cocok untuk motor motor lawas, seperti Honda C-70, Honda C-90Z, Supercup, Astrea 800, Yamaha V-75, Suzuki Crystal, Binter Mercy, dan sebagainya. Kelebihannya, oli tak mudah menguap saat mesin ada pada temperatur ideal, sehingga jeroan yang sudah aus tidak bertambah parah.
Untuk mesin motor baru seperti Honda Supra, Karisma, Astrea Impressa, Yamaha F1-Z, RX-King, RX-Z, Kawak Ninja, Yamaha Vega, Yupiter, Kawak Kaze, Suzuki Shogun, dan sebagainya, bisa memakai oli semi-sintetis. Perpaduan unsur mineral dan kimia, mampu menjaga kondisi mesin tetap prima, tanpa meninggalkan kemampuan untuk melindungi komponen dalam mesin. Sedangkan oli full synthetic sangat cocok dipakai pada motor balap yang mesinnya terus menerus digeber pada putaran (rpm) tinggi. Oli ini mampu melumasi seluruh bagian mesin sampai di sela-sela kecil sekalipun. Tingkat kekentalannya pun stabil meski dalam kondisi ekstrem, dan mampu menjaga mesin meski pada suhu tinggi. Klasifikasi oli sintetis tidak berbeda dengan oli biasa. Pelumas sintetis mempunyai jenis klasifikasi tingkat kekentalan tunggal (single grade), misalnya SAE 20, SAE 40 dan SAE 50. Ada juga jenis klasifikasi tingkat kekentalan jamak (multigrade) antara lain SAE 15W-50 atau SAE 20W-50. Bahkan, pada aplikasi motor balap atau mesin berteknologi mutakhir, tingkat kekentalannya sering dibuat sangat ekstrem, misalnya SAE 5W-50, SAE 10W-60. Mengingat oli sintetis memiliki banyak keunggulan dan proses pembuatannya lebih rumit dibanding oli biasa, harganya pun relatif mahal. Nah, untuk memilih oli yang pas, sesuaikan dengan kebutuhan mesin
motor Anda. (amn)***